
Putri, Guling Kesayangan
Putri, Guling Kesayangan yang Slalu Setia Menemaniku. Aku memanggilnya putri. Guling tersayang yang selalu aku bawa kemana-mana. Saking sayangnya aku tidak akan bisa tidur nyenyak bila tak ada dia. Kalian boleh menertawakan kekonyolanku, namun itulah adanya.
Jauh-jauh dari Ngawi, aku bawa ke Balikpapan. Begitu juga kalau aku bepergian keluar kota, kalau tempatnya memungkinkan aku akan membawanya serta.
Aku lupa kapan tepatnya aku memiliki putri. Mungkin semenjak SD waktu aku mulai tidur di kamar sendiri, putri menjadi temanku. Kalian mungkin yang tidak mengalami bagaimana susahnya mengusir rasa takut ketika tidur sendirian tidak akan tahu bagaimana pentingnya rasa aman. Entahlah, ketika memeluk putri disaat tidur perlahan-lahan rasa aman mulai tumbuh.
Berpisah atau Terus?
Ada satu dilema yang aku hadapi 3 hari setelah aku menikah. Mau tak mau aku harus ikut suami ke Balikpapan. Lalu bagaimana nasib putri?
“Nggak usah dibawa gulingnya. Nanti biar ibu simpan di dalam lemari. Jadi ketika mudik kamu tetap bisa memakainya.”
Sekilas tak ada yang salah dari nasehat ibu. Tapi sanggupkah aku berpisah. Dih lebay banget kan? Hahaha
Berhari-hari aku berpikir keras. Terlebih karena koperku sudah terlalu sesak dengan barang bawaanku sendiri. Mulai dari buku, skincare, baju-baju dan berbagai kado pernikahan dari para sahabat dekat sehingga mau tak mau harus aku bawa. Kasihan kalau aku tinggal pasti nanti pada kecewa.
Jadilah aku merelakan beberapa buku dan pakaianku untuk aku tinggal demi putri bisa ikut ke Balikpapan hihihi. Meski ibu dan adik-adik mengomeliku, menurut mereka guling kan murah, bisa aja tuh beli lagi. Huhuhu kalian pada nggak tahu sih bagaimana rasa keterikatan hati itu. Biar dijanjiin bakal dibeliin 10 gulingpun aku tidak akan mau.
Putri itu Segalanya.
Jadi bagaimana sih sosok putri itu? Kepo ya? Hihihi
Jadi putri itu kalau dilihat dari bentuknya sudah nggak cantik lagi. Ya iyalah sudah 25 an tahun lebih menemaniku. Bukan berbentuk guling yang besar yang membuat enak dipeluk. Melainkan kempes-pes. Mama mertua bolak-balik gemes melihat putri. Sempat mau ditambahin dengan kapas atau dakron biar cantik. Wah untung ketahuan, aku sempat histeris waktu sarung gulingnya akan diganti baru. Owh tidak, pasti nanti akan membuat tidak nyaman lagi.
Jadi untuk mempercantik aku hanya mengganti dengan sarung guling luarnya bukan dalamnya. Begitu saja aku sudah Bahagia karena putri adalah segalanya bagiku. Jadi ketika aku pengen memeluknya, fungsinya sebagai guling.
Ketika punggung terasa lelah saat menulis draft blog, aku menaruhnya di belakang punggung sehingga terasa begitu nyaman. Begitu juga ketika tidur, kadang aku membuatnya sebagai bantal. Putri itu beneran segalanya untukku setidaknya untuk saat ini hihihi.